
Berita Bola – Kemenangan Chelsea atas Paris Saint-Germain (PSG) di final Piala Dunia Antarklub 2025 memang mencuri perhatian, tetapi yang tak kalah mengundang tanya adalah momen penyerahan trofi.
Ternyata, trofi yang diangkat kapten Reece James di atas panggung bukanlah trofi asli, melainkan replika. Lantas, ke mana perginya trofi yang sesungguhnya?
Dalam wawancara eksklusif dengan DAZN usai final, Presiden Amerika, Serikat Donald Trump, yang turut hadir dan menyerahkan trofi kepada Chelsea, mengungkap fakta mengejutkan.
Menurutnya, trofi asli saat ini berada di Kantor Oval, Gedung Putih.
“Mereka bilang, ‘Bisakah Anda pegang trofi ini sebentar?’ Lalu kami letakkan di Oval Office,” ujar Trump.
“Ketika saya tanya kapan mereka akan mengambilnya kembali, Gianni Infantino bilang, ‘Kami tidak akan ambil. Itu untuk Anda selamanya. Kami akan membuat yang baru’.”
Trump mengklaim bahwa FIFA telah mencetak trofi baru untuk keperluan seremoni, sementara yang asli tetap berada dalam kepemilikannya.
Kendati perbedaan fisik antara trofi asli dan replika belum dipublikasikan secara resmi, diketahui bahwa trofi Piala Dunia Antarklub ini memiliki desain mewah dan penuh makna simbolik.
Lapisan luar dilapisi emas 24 karat dan dihiasi ukiran laser halus, termasuk peta dunia serta nama seluruh 211 anggota FIFA dan enam konfederasi kontinental.
Yang unik, trofi ini juga memiliki mekanisme mekanik yang dapat diaktifkan dengan kunci emas khusus, memungkinkan bentuknya berubah dari datar seperti piring menjadi bola utuh, simbol universal sepak bola.
Desain trofi ini disebut terinspirasi dari berbagai sumber, dari piringan emas Voyager milik NASA, tabel periodik, hingga peta eksplorasi kuno dan simbol astronomi.
Satu di antara elemen paling menarik adalah ukiran simbol astronomis yang menunjukkan posisi planet saat FIFA didirikan lebih dari seabad lalu.
Di luar semua kontroversi soal trofi, Chelsea tetap merayakan kemenangan bersejarah mereka dengan penuh sukacita.
Tim asuhan Enzo Maresca tampil superior atas PSG lewat dua gol dari Cole Palmer dan satu lesakan dari Joao Pedro, sekaligus membawa pulang gelar yang sempat tak terbayangkan di awal musim.