
Berita Bola – Sebuah kabar datang dari San Siro. Luka Modric resmi berseragam AC Milan. Gelandang veteran asal Kroasia itu akhirnya memilih melanjutkan kariernya di Italia setelah bertahun-tahun bersama Real Madrid.
Proses kepindahan ini ternyata bukan keputusan instan. Beberapa minggu terakhir, semua sudah digodok secara diam-diam, jauh dari sorotan media.
Salah satu tokoh penting dalam proses ini adalah Igli Tare. Direktur olahraga Milan itu melakukan perjalanan ke Kroasia dan membawa pulang kesepakatan yang akhirnya menjadi kenyataan.
Sebuah foto Tare sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Ia terlihat berdiri di dalam bus dengan headphone di telinga, dalam perjalanan pulang ke Milan.
Banyak yang mengira itu hanya momen biasa. Kenyataannya, Tare baru saja menyelesaikan misi penting di Kroasia.
Modric mengonfirmasi hal itu dalam wawancara perdananya sebagai pemain Milan. “Saya juga terkesan dengan fakta bahwa direktur olahraga Tare datang ke Kroasia untuk memperkenalkan proyek dan Milan kepada saya,” kata Modric, dikutip dari Sempre Milan.
Modric tak menampik bahwa ada banyak klub yang mendekatinya. Namun, hanya Milan yang benar-benar menunjukkan kesungguhan.
“Saya ingin tetap di Eropa untuk terus bermain di sepak bola kompetitif. Saya punya tawaran lain, tapi ketika Milan menelepon, semuanya menjadi jelas bagi saya. Saya menginginkannya sejak awal,” ujar sang maestro lini tengah.
Baginya, kunjungan langsung dari Tare sangat berarti. “Itu sangat penting bagi saya; itu menunjukkan betapa besar keinginan mereka membawa saya ke sini,” lanjut Modric.
Kedatangan Modric ke Milan menjadi simbol ambisi klub untuk kembali ke puncak. Ia bukan hanya pelengkap skuad, tapi pemimpin proyek baru.
“Milan adalah salah satu klub terbesar di Eropa. Milan tidak bisa puas dengan mediokritas; kita harus memasang target setinggi mungkin: memenangkan gelar dan bersaing dengan tim terbaik di dunia,” tegasnya.
Kata-kata Modric jelas menandai awal yang baru bagi Rossoneri. Visi besar ini mulai dirangkai dengan detail kecil, seperti kunjungan pribadi seorang direktur olahraga.
Kini, perjalanan Tare di atas bus itu punya makna lebih. Ia bukan sekadar pulang dari tugas, tapi membawa harapan besar untuk masa depan Milan.