
Nasional – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di kawasan Hutan Menara Pandang Tele, Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (19/7/2025). Api menjalar hingga ke tepi jalan raya.
Video peristiwa kebakaran tersebut sempat viral di media sosial. Dalam unggahan akun Instagram @medantau, tampak api membesar di tepi jalan yang dipenuhi ilalang dan semak belukar. Seorang penumpang mobil merekam peristiwa itu sambil menyebutkan bahwa api telah sampai ke badan jalan.
“Sudah sampai bawah ini (apinya), sampai ke jalan raya,” ujar perekam video.
Kepala Bidang Perlindungan, Penegakan Hukum, dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumatera Utara, Zainuddin Harahap, membenarkan adanya kebakaran tersebut.
“Ya benar kejadiannya, lokasinya di bawah Menara Pandang Tele,” ujar Zainuddin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Saat peristiwa terjadi, petugas gabungan langsung turun ke lokasi untuk memadamkan api. “Alhamdulillah (hari ini) api sudah padam,” katanya.
Zainuddin menyebutkan, penyebab kebakaran masih diselidiki, begitu pula luas lahan yang terbakar yang masih dalam proses pendataan.
Sementara itu, menurut data BPBD Sumatera Utara, kebakaran tidak hanya terjadi di Kecamatan Harian. Sehari sebelumnya, Jumat (18/7/2025) pukul 19.30, kebakaran juga melanda Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula.
“Luas hutan dan lahan terdampak masih dalam pendataan, jenis tanah terdampak tanah litosol, podsolik, dan regosol. Topografinya perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian bervariasi. Sedangkan vegetasinya hutan perbukitan dengan berbagai jenis pohon,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni, dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, kebakaran juga pernah melanda kawasan yang sama pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 01.00. Api saat itu cepat menjalar ke area hutan lain karena angin yang berembus kencang.
Akibat insiden tersebut, sekitar 100 hektar lahan hutan terbakar. Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh warga. Selain itu, kondisi musim kemarau membuat ilalang di kawasan tersebut mudah terbakar.