
Nasional – Kasus penemuan jasad bayi yang dikubur di samping rumah warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), terungkap. Hasil autopsi menunjukkan, bayi mati lemas, dan sempat hidup setelah dilahirkan, Minggu (3/8/2025).
Autopsi jasad bayi, dilakukan oleh tim forensik Polisi Daerah (Polda) Jatim, di gedung Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung pada Minggu siang hingga sore.
Dari hasil autopsi, bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut lahir dalam keadaan hidup. Ketika dilahirkan, bayi tersebut memiliki berat dua kilogram, dan panjang 53 sentimeter.
Di tubuh bayi ditemukan dua titik luka memar, yakni di bagian leher bayi, diduga bekas cekikan atau tarikan saat melahirkan.
“Ada dua titik luka di bagian leher, diduga bekas cekik, kalau tidak bekas tarikan saat bayi dilahirkan,” terang Kanit Reskrim Polsek Boyolangu Aiptu Wahyudi setelah proses autopsi di RSUD dr. Iskak Tulungagung, Minggu (03/08/2025).
Dari hasil pemeriksaan polisi kepada ibu bayi diketahui, bayi tersebut lahir tanpa bantuan tenaga medis pada Selasa (29/07/2025) siang dan masih hidup. Setelah lahir, bayi dirawat sendirian oleh ibu kandungnya berinisial MA (23).
Karena kondisi lemas setelah melahirkan dan Air Susu Ibu (ASI) belum keluar, bayi sempat diberi minum susu jenis Ultra High Temperature (UHT) yang dibeli dengan sistim antar.
Setelah susu habis dan ibu bayi tidak lagi memiliki uang untuk membeli susu, ibu bayi berinisiatif menempelkan jarinya di bibir bayi setiap kali menangis.
“Karena sudah tidak memiliki uang untuk membeli susu, ketika bayi menangis, jari ibunya ditempelkan dengan harapan bayinya diam tidak lagi menangis,” terang Wahyudi.
Kemudian pada Rabu (30/08/2025), MA panik saat bayi mengalami batuk-batuk disertai tangisan. Takut ketahuan oleh tetangga, spontan MA memasukkan kepala bayi ke dalam ember berisi air selama beberapa detik, kemudian bayi diangkat dan dipeluk dengan kondisi bayi masih bernapas.
“Karena panik, MA memasukkan kepala bayi ke dalam ember sekian detik. Karena bayi gerak dan MA tidak tega, bayi diangkat langsung dipeluk,” terang Wahyudi.
“Beberapa waktu kemudian bayi ditidurkan, lalu meninggal dunia,” sambung Wahyudi.
Selanjutnya pada Kamis (31/08/2025) sekitar pukul 04.00 WIB subuh, bayi dikubur oleh ibu kandungnya di samping rumah dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.
“Ibu kandung bayi menggali tanah menggunakan cetok, sedalam setengah meter, untuk mengubur bayinya yang sudah meninggal dunia,” terang Wahyudi.
Kemudian pada Sabtu (02/08/2025) jasad bayi ditemukan dan dievakuasi polisi dilakukan autopsi. Sedangkan ibu bayi dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung, menjalani perawatan medis.
Karena masih dalam perawatan medis, ibu kandung bayi masih berstatus saksi. Saat ini polisi tengah menunggu hasil uji destruksi asam, untuk memastikan penyebab kematian bayi akibat tenggelam atau hal lain.
Atas kasus ini, polisi telah mengantongi identitas pria yang diduga sebagai ayah biologis bayi, dan masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Sejumlah sampel dari ibu maupun bayi sudah diambil untuk pemeriksaan forensik lanjutan,” terang Wahyudi.