Nasional – Buat mengantisipasi kerawanan pada saat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024, Polres Boyolali, Jawa Tengah, memusnahkan knalpot brong, pada Minggu, 22 September 2024.
Polres Boyolali juga menggelar deklarasi bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, TNI, partai politik (parpol), tokoh masyarakat, dan pelajar serta mahasiswa.
Deklarasi diselenggarakan di pusat Kota Boyolali saat kegiatan car free day (CFD) berlangsung di Jalan Raya Pandanaran. Setelah melakukan deklarasi damai, mereka memusnahkan knalpot brong dengan mesin pemotong besi.
Seorang pengunjung CFD, Alvin mengaku, mendukung langkah polisi dalam memberantas knalpot brong yang sering membuat bising masyarakat.
“Knalpot brong tersebut membuat bising dan mengganggu, saya pribadi sangat setuju dengan pemberantasan knalpot brong itu. Ya, kalau sekarang sudah mulai berkurang, tetapi juga masih ada,” katanya.
Hal senada diungkapkan pengunjung CFD Eko Dewantoro. Ia mengatakan, kegiatan polisi sangat positif. Pemberantasan knalpot tidak sesuai standar pabrikan perlu diberantas, lantaran membuat bising pengendara lainnya.
“Ini sangat positif, untuk memberitahukan kepada anak anak muda yang belum paham berkendara. Apalagi senang senangnya naik motor, dibuat knalpot brong,” kata dia.
Menurutnya, knalpot brong tersebut sangat mengganggu pengendara lainnya. Sementara sering terjadinya kecelakaan lalu lintas karena adanya pengendara berknalpot brong.
“Dengan knalpot brong seringkali membuat bising pengendara lainnya. Karena sering kali membuat tidak fokus pengendara lainnya,” terang Eko.
Sementara itu, Kepala Urusan Pembinaan Operasi Satlantas Polres Boyolali Iptu Joko Siswanto mengatakan, kegiatan ini adalah deklarasi Jateng menuju zero knalpot brong, knalpot tidak sesuai spesifikasi sekaligus untuk mengantisipasi kerawanan Pilkada.
“Saat ini sudah memasuki tahapan pemilukada, kita berupaya mengurangi penggunaan knalpot brong yang tidak sesuai dengan spesifikasi pabrikan,” katanya.
Joko mengungkapkan, pada tahap pertama ini polisi memusnahkan sebanyak 667 knalpot brong, jumlah tersebut penindakan pada periode Januari sampai dengan 21 September 2024.
“Ini dari hasil penindakan kasat mata, pada periode Januari sampai dengan 21 September 2024. Pengguna knalpot brong ini mayoritas anak-anak. Saat kita patroli menemukan kemudian kita tilang, barang bukti kita amankan,” jelas dia.
Joko berharap, dalam tahapan pemilukada ini di Kabupaten Boyolali tercipta kondusif dan saling menghargai pengguna jalan yang lain sehingga terwujud keselamatan di jalan raya.
“Menghadapi tahapan pemilukada ini tentunya kita ciptakan kondisi yang kondusif. Saling menghargai sehingga terwujud keselamatan di jalan raya,“ pungkasnya.