Nasional – Sembilan kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengalami kekeringan yang berdampak kepada 45.000 warga krisis air bersih. Pemerintah Kabupaten Maros yang menyatakan status tanggap darurat kekeringan mulai menyuplai air bersih ke sembilan kecamatan yang terdampak.
Bencana kekeringan ini awalnya dialami empat kecamatan di Kabupaten Maros, yakni Bontoa, Lau, Maros Baru, dan Marusu. Namun, kemudian dari hasil penelusuran tim BPBD Kabupaten Maros, lima kecamatan lainnya, yakni Mandai, Tanralili, Simbang, Turikale dan Bantimurung juga turut terdampak bencana kekeringan.
Hal ini dirasakan kurang lebih selama dua bulan oleh 45.000 warga atau 7.000 kepala keluarga yang berada di sembilan kecamatan tersebut lantaran kemarau panjang pada 2024.
Kemarau panjang menyebabkan air sumur tadah hujan yang dibuat untuk mengalir ke rumah rumah warga pun juga tidak berfungsi. Pasalnya, air di sumur ataupun air payau di sekitar wilayah permukiman warga juga mengalami kekeringan akibat tidak adanya air hujan.
Menurut salah seorang warga Panaikang Kecamatan Bontoa, Safarudin, dirinya sudah dua bulan lamanya tidak menikmati lagi air bersih. Untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari, keluarganya harus membeli air sebesar Rp 40.000 untuk digunakan selama tiga hari.
“Hampir dua bulan air keran ini tidak jalan, apalagi musim kering ini tambah tidak jalan lagi. Kami beli satu galon dan ini satu tandon harganya Rp 40.000,” ujarnya, Minggu (13/10/2024).
Menyikapi bencana ini, Pemerintah Kabupaten Maros telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan di sembilan kecamatan terdampak. Bantuan air bersih yang diangkut menggunakan truk milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama Damkar Kabupaten Maros mulai diterjunkan ke lokasi terdampak kekeringan.
“Di Maros kita sudah membuat aturan bupati mengenai tanggap darurat karena kemarin terdapat empat kecamatan yang mengalami kekeringan ternyata ditinjau ulang jadi sembilan kecamatan,” tutur Penjabat Bupati Maros, Suhartina Bohari.
Untuk mengakomodasi kebutuhan air bersih di sembilan kecamatan, Pemkab Maros menerjunkan sembilan armada truk tangki pengangkut air sebanyak 4.000 hingga 12.000 liter yang akan didrop ke lokasi terdampak kekeringan itu.