Nasional – Pihak SDN 024 Tarakan akhirnya memberikan tanggapan tentang siswanya yang meninggal dunia karena diduga menjadi korban bullying atau perundungan. Pihak sekolah membantah jika peristiwa ini disebabkan oleh tindakan bullying di lingkungan sekolah.
Kepala Sekolah SD Negeri 024 Tarakan, Siti menyampaikan, kejadian yang menimpa siswa kelas 2 berinisial MI itu berlangsung di dalam ruang kelas saat jam pelajaran berlangsung. Pada saat kejadian, wali kelas sedang menulis di papan tulis, sehingga tidak menyadari insiden tersebut terjadi.
“Kejadiannya itu memang di kelas. Pada saat itu Ibu Masitah (wali kelas) posisinya di kelas sedang mengajar, menulis di papan tulis, kejadiannya itu di belakangnya,” ungkap Siti, Kamis (7/11/2024).
Menurut Siti, peristiwa tersebut bukanlah aksi bullying oleh teman sekelas korban.
“Jadi itu bukan bullying, karena tidak ada indikasi seperti itu,” tambahnya.
Ia menjelaskan, insiden tersebut terjadi secara spontan. Seorang teman sekelas MI diduga memukul mata kirinya, tetapi korban tidak menangis, sehingga pelajaran tetap dilanjutkan sampai jam sekolah usai.
Saat itu, wali kelas juga tidak melihat ada tanda-tanda bekas luka pada tubuh korban, sehingga para siswa pulang seperti biasanya setelah pelajaran selesai. Sekolah baru mengetahui kejadian ini setelah orang tua korban datang dan menyampaikan keluhan.
Diketahui, siswa kelas 2 tersebut akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis selama tiga bulan terakhir.
Pihak keluarga menduga, MI meninggal dunia akibat kekerasan yang dilakukan oleh salah seorang temannya. Kejadian yang berlangsung pada Agustus 2024 ini diduga menyebabkan korban mengalami penyumbatan cairan di otaknya, yang diperkirakan terkait dengan pembengkakan pada mata kirinya.