Nasional – Seorang anak perempuan berusia 14 tahun di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara disomasi dan ditetapkan sebagai tersangka kasus penyebaran video asusila. Ayah anak itu, Tupa Sabar (TP) Pardede meminta Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keadilan ke putrinya.
TP Pardede menyampaikan permohonan itu ke Presiden Prabowo dan kapolri melalui video yang diunggah di media sosial dan viral. Seperti dibagikan akun Instagram @brorondm, terlihat TP Pardede berdiri didampingi putrinya.
Dalam video itu, TP Pardede mengaku berasal dari Kampung Salak, Padangsidimpuan. Ia menjelaskan kasus menimpa putrinya yang berawal dari menerima kiriman video asusila dari anak seorang pengusaha juga petinggi Kadin Padangsidimpuan.
Kemudian perkaranya bergulir ke Polres Padangsidimpuan dan putrinya dijadikan tersangka.
“Saya memohon dan meminta sangat kepada Bapak Presiden Prabowo, bapak presiden yang kami banggakan, dengan Bapak Kapolri Listyo Sigit mohon diperhatikan keadilan hukum bagi anak saya ini, yang menerima video porno dari anak seorang (petinggi) Kadin Padangsidimpuan, sehingga anak saya dibuat jadi tersangka,” kata Pardede dalam video dikutip Beritasatu.com, Selasa (12/11/2024).
“Dia korban pak, umurnya baru menjalani 14 tahun. Menerima video porno. Namun di Polres Padangsidimpuan dia dibuat jadi tersangka,” lanjut sang ayah.
Pardede mengatakan dirinya dan pengusaha itu sudah bermediasi dan sudah dibuat surat perdamaian. “Namun pada saat ujung ceritanya dia melawan, berontak, tidak terjadi perdamaian itu,” tuturnya.
Pardede menjelaskan putrinya kemudian disomasi oleh seorang pengacara terpandang di Padangsidimpuan yang disebutnya bernama Widodo. Saat disomasi, kata Pardede, anaknya masih 13 tahun.
“Anak semacam ini tidak tahu arti somasi, pak. Tolong pak diperhatikan, ditindaklanjuti pak,” kata Pardede.
“Sekarang pak anak saya ini hak kemerdekaannya telah direnggut, bukti yang kami punya tidak terima di polres, sampai di polda pun kami memberikan bukti rekaman ini. ‘Nanti saja rekamannya di pengadilan’ dibilang orang itu, pak.”
Pardede mengungkapkan putrinya sekarang dalam keadaan trauma. “Anak saya jadi trauma, sering menangis, melamun, tolong kami, Pak. Tidak tahu kami mau ke mana lagi, kami orang susah pak, enggak mau kami berurusan sama hukum,” katanya.