Josep Guardiola menegaskan komitmennya terhadap Manchester City, bahkan jika klub tersebut harus menghadapi kemungkinan degradasi akibat tuduhan pelanggaran aturan keuangan.
Guardiola, yang baru saja menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2027, menyatakan kesetiaannya meski ancaman sanksi terus menghantui klub.
Manchester City saat ini menghadapi 115 tuduhan dari Premier League terkait dugaan pelanggaran keuangan. Meskipun klub membantah semua tuduhan tersebut, potensi hukuman jika dinyatakan bersalah bisa berupa denda besar, pengurangan poin, atau bahkan degradasi.
Keputusan akhir terkait kasus ini diharapkan baru akan diumumkan tahun depan.
Guardiola pertama kali menyampaikan kesiapannya bertahan bersama City dalam wawancara setahun lalu, dan ia kembali menegaskan hal tersebut sebelum pertandingan melawan Tottenham.
“Saya sudah mengatakan itu enam bulan lalu, Anda bisa lihat wawancara saya,” ujar Guardiola.
“Ketika semua klub menuduh kami melakukan sesuatu yang salah dan orang-orang bertanya, ‘Apa yang akan terjadi jika kami terdegradasi?’ Saya akan tetap di sini.”
Ia bahkan berseloroh bahwa jika City harus bermain di liga lebih rendah, mereka akan bangkit kembali.
“Saya tidak tahu di posisi mana kami akan bermain, mungkin di Conference League? Tahun depan kami akan naik, dan naik lagi ke Premier League,” tambahnya.
Meski tetap percaya diri, Guardiola mengakui bahwa tekanan di sepak bola selalu ada, terutama di klub sebesar Manchester City.
“Kami memiliki pemain-pemain legendaris di tim ini, tapi jika kami tidak tampil baik, para fans dan ketua klub akan bertanya apa yang terjadi, dan Anda harus berubah,” katanya.
Namun, ia juga menyadari bahwa masa depannya tidak sepenuhnya berada di bawah kendalinya.
“Saya memiliki kontrak, tapi mungkin saja dalam sebulan saya tidak lagi di sini,” ungkap Guardiola.