Nasional – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan, memantau kondisi jalur darat dan laut dari Pelabuhan Merak-Bakauheni hingga Ketapang-Gilimanuk, Sabtu 30 November. Pemantauan dilakukan dalam rangka memeriksa kesiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru.
Dalam pemantauan, jalur Ketapang menjadi salah satu fokusnya. Sebab, jalur tersebut sering menjadi titik krusial dalam pergerakan masyarakat selama periode liburan.
“Ketapang adalah salah satu titik yang menjadi perhatian utama kami selama Nataru. Kami berupaya memastikan pengelolaan transportasi berjalan lancar,” ujar Aan dalam keterangannya, Sabtu, 30 November.
Menurut Aan, fasilitas dan infrastruktur di area pelabuhan sudah ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi bila terjadinya kemacetan panjang akibat cuaca buruk. Salah satu penigkatan infrakstruktur yakni pernaikan dermaga. Kedalaman dan ketinggian air kini lebih stabil.
Kendati demikian, berbagai antisipasi tetap disiapkan untuk menghadapi potensi kendala, seperti tingginya volume kendaraan, keterlambatan kapal, atau cuaca ekstrem.
“Kami telah mempersiapkan tiga buffer zone, yaitu di Terminal Sritanjung, Grand Watu Dodol, dan Bulusan, untuk mengurangi antrean. Sistem satu arah juga akan diterapkan di depan Pelabuhan Ketapang,” ucap Aan.
Selain itu, dermaga baru di Bulusan kini siap digunakan sebagai kantung parkir kendaraan, yang mampu menampung ratusan mobil. ASDP Ketapang juga menambah tiga kapal reguler untuk meningkatkan kapasitas penumpang ke Bali.
Pelabuhan Jangkar di Situbondo juga disiapkan sebagai alternatif, khusus untuk kendaraan barang, guna mengurangi kepadatan di Ketapang-Gilimanuk.
Untuk menghindari antrean panjang, masyarakat diimbau membeli tiket penyeberangan lebih awal, yang kini tersedia hingga 60 hari sebelum keberangkatan. Sistem geofencing diterapkan dalam pembelian tiket, yang hanya dapat dilakukan dalam radius dua kilometer dari pelabuhan.
“Kami harap masyarakat menghindari puncak arus mudik agar tidak terjadi penumpukan. Pembelian tiket jauh-jauh hari sangat disarankan,” kata Aan.
Di jalur darat, koordinasi juga dilakukan dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk memastikan kesiapan jalur tol. Proyek perbaikan jalan tol dan non-tol ditargetkan selesai pada 14 Desember 2024, sehingga seluruh fasilitas dapat digunakan optimal menjelang puncak arus mudik pada 22-23 Desember.
“Kami pastikan semua jalur sudah siap digunakan untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat,” kata Aan.