Nasional – Hujan lebat yang disertai dengan angin kencang yang melanda Kota Surabaya sejak pukul 14.00 hingga 18.00 WIB menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Wilayah yang tergenang banjir di Surabaya ini antara lain di Wiyung, Siwalankerto, Ketintang, Jemursari, Margorejo Indah, dan beberapa area lainnya.
Pantauan Beritasatu.com, hingga pukul 20.00 WIB, banjir Surabaya masih menggenangi wilayah Jemursari, termasuk kampung kelahiran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Banyak rumah warga yang tergenang air, dan tidak sedikit kendaraan bermotor mogok akibat nekat menerjang banjir.
Hal yang lebih memilukan terjadi pada warga yang memiliki hajatan tasyakuran pernikahan. Mereka terpaksa melaksanakan acara tersebut di tengah genangan banjir.
Menurut Ganjar Dwi (32), salah satu warga setempat, banjir Surabaya kali ini merupakan yang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya genangan air cepat surut berkat pompa yang disediakan pemerintah.
“Hujan mulai jam dua siang dan berlangsung hingga sore selama empat jam. Banjir kali ini sangat parah, air masuk ke rumah-rumah warga, dan semakin malam debit air semakin tinggi,” ungkap Ganjar, Selasa (24/12/2024).
Banjir Surabaya juga berdampak pada aktivitas ekonomi. Yogi, seorang pemilik warung Tegal (Warteg), mengaku merugi akibat banjir. Air yang masuk ke dalam warung membuat pembeli enggan mampir, sehingga pendapatannya menurun drastis.
“Ini sudah kedua kalinya air masuk ke warung saya. Pembeli malas keluar rumah karena sibuk mengurus rumah yang kebanjiran. Semoga banjir ini cepat surut,” keluh Yogi.
Warga berharap pemerintah segera menangani banjir Surabaya ini dengan optimal, termasuk memastikan pompa air berfungsi maksimal untuk mencegah genangan air semakin meluas dan mengganggu aktivitas warga.