Nasional – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Rabu (25/12/2024) pagi. Erupsi ini disertai awan panas yang meluncur sejauh 2.000 meter ke arah tenggara, tepatnya menuju wilayah Curah Kobokan.
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, erupsi kali ini ditandai dengan 23 kali letusan dalam 24 jam terakhir. Tinggi kolom asap bervariasi antara 300 hingga 1.000 meter dari puncak Jonggring Saloko, sedangkan awan panas meluncur hingga 2.000 meter.
Pengamatan visual juga menunjukkan hujan abu ringan di beberapa desa sekitar kaki Gunung Semeru, termasuk Desa Penanggal dan Sumberwuluh. “Kemungkinan dampaknya abu vulkanik maupun penerbangan karena kolom asap mencapai 1.000 meter,” ujar petugas Pos Pantau Curah Kobokan Sugiono.
Meski jarak luncur awan panas masih berada dalam radius aman, hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa wilayah. Hingga saat ini, belum ada laporan signifikan mengenai dampak terhadap aktivitas masyarakat.
“Dampak ke masyarakat sementara ini hanya berupa hujan abu di beberapa desa, dan aktivitas warga masih berjalan normal,” tambah Sugiono terkait erupsi Gunung Merapi.
Gunung Semeru saat ini berstatus Level II (Waspada). Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat diimbau untuk menghindari aktivitas dalam radius 13 kilometer dari puncak gunung.
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), lava pijar, dan lahar, terutama di sepanjang aliran sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Kemudian, masyarakat juga diminta menghindari sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan untuk mencegah risiko lahar dingin.
BPBD Kabupaten Lumajang terus memantau aktivitas Gunung Semeru melalui kamera CCTV yang tersebar di Kecamatan Pronojiwo dan sekitarnya. Petugas juga bersiaga untuk mengantisipasi situasi darurat.
“Pengalaman sebelumnya menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan. Kami terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” kata Sugiono.
Erupsi Gunung Semeru kali ini menambah catatan aktivitas vulkanik di wilayah Jawa Timur. Meski dampaknya masih terbatas, masyarakat diimbau tetap waspada dan mematuhi rekomendasi dari pihak berwenang untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut.