
Berita Bola – Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, meragukan masa depan Sergio Conceicao di San Siro. Sacchi juga mengkritik keputusan manajemen Milan yang membatalkan rencana merekrut Julen Lopetegui musim lalu.
Milan saat ini berada di posisi kesembilan klasemen Serie A, tertinggal 11 poin dari zona Liga Champions. Performa buruk ini membuat target utama mereka bergeser ke Coppa Italia dan lolos ke Liga Europa.
Meski Conceicao belum terancam dipecat, situasi bisa berubah jika performa tim tidak membaik. Sacchi menilai masalah utama Milan adalah kurangnya kejelasan visi dan kebersamaan di dalam tim.
Arrigo Sacchi menyoroti keputusan Milan yang membatalkan rencana merekrut Julen Lopetegui musim lalu. Pelatih asal Spanyol itu sempat hampir menandatangani kontrak sebelum akhirnya batal karena protes suporter.
Sacchi menilai manajemen Milan seharusnya tetap teguh pada keputusan mereka. Ia mencontohkan era Silvio Berlusconi yang tidak terpengaruh oleh opini publik dalam mengambil keputusan penting.
“Jika manajemen yakin dengan Lopetegui, mereka seharusnya tidak mundur hanya karena tekanan suporter. Berlusconi tidak akan pernah sukses jika terpengaruh oleh fans atau media,” tulis Sacchi di kolomnya di La Gazzetta dello Sport.
Sacchi menilai masalah utama Milan adalah kurangnya kebersamaan di dalam tim. Hal ini, menurutnya, lebih berpengaruh daripada sekadar hasil pertandingan atau kurangnya gol yang dicetak.
Ia juga memperingatkan agar Milan tidak mengulangi kesalahan dengan terlalu sering mengganti pelatih dan pemain. Sacchi mencontohkan kasus Paulo Fonseca dan Alvaro Morata yang hanya bertahan sebentar sebelum akhirnya hengkang.
“Sudah rumit bagi Conceicao untuk mempertahankan posisinya. Masalah terbesar adalah kurangnya kebersamaan, bukan hanya hasil di lapangan,” tambah Sacchi.
Meski belum terancam dipecat, masa depan Conceicao di Milan masih diragukan. Performa buruk tim bisa membuat manajemen mengambil keputusan drastis jika situasi tidak membaik.
Sacchi menyarankan agar Milan tidak terburu-buru mengganti pelatih. Menurutnya, stabilitas dan kejelasan visi adalah kunci untuk kembali bersaing di level tertinggi.