
Nasional – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi tengah mengidentifikasi lahan dan gedung yang bisa digunakan untuk sekolah rakyat, sebuah program pendidikan gratis dari SD hingga SMA bagi keluarga miskin.
Sekolah ini tidak harus dibangun di atas aset milik Pemprov Jateng, tetapi juga bisa memanfaatkan fasilitas milik pemerintah kabupaten/kota. Pembangunan maupun revitalisasi gedung ditargetkan dimulai pada 2025.
“Sasaran utama sekolah rakyat adalah siswa dari keluarga miskin ekstrem atau rentan kemiskinan. Sekolah ini akan gratis,” ujar Ahmad Luthfi, Rabu (12/3/2025).
Pernyataan ini disampaikan dalam rapat koordinasi dan sosialisasi sekolah rakyat di Pemprov Jateng, yang juga dihadiri oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) serta bupati dan wali kota se-Jateng.
Gubernur Jateng menegaskan program ini adalah bagian dari strategi nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi angka putus sekolah.
Saat ini, tercatat ada 160.000 siswa putus sekolah di Jateng. Sementara itu, angka kemiskinan masih berada di 9,58%.
“Sekolah rakyat gratis akan membantu memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan,” tambah Luthfi.
Para siswa yang berhak bersekolah di sekolah rakyat harus berasal dari lingkungan sekitar sekolah dan memenuhi syarat, yaitu berasal dari keluarga miskin serta memiliki prestasi akademik.
Namun, Luthfi mengakui menyiapkan lahan untuk sekolah rakyat bukan perkara mudah. Sesuai ketentuan Kementerian Sosial (Kemensos), setiap sekolah membutuhkan 5 hingga 10 hektare lahan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan sekolah rakyat akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026. Pada tahap awal, sekolah akan memanfaatkan aset-aset milik Kemensos sebagai lokasi utama.
Sekolah ini akan mengadopsi konsep boarding school (asrama), dengan pendidikan yang berlangsung 24 jam sehari. Kurikulumnya akan setara dengan sekolah unggulan, dengan tambahan pendidikan karakter.
Untuk lahan yang disediakan oleh pemprov dan pemkab, status kepemilikannya masih dalam tahap pembahasan.
“Dalam seminggu ke depan, akan dipastikan berapa jumlah sekolah yang siap, baik dalam bentuk gedung yang direvitalisasi maupun tanah yang disediakan. Kami tunggu usulan sampai minggu depan,” pungkas Gus Ipul.
Dengan program sekolah rakyat gratis, diharapkan akses pendidikan bagi siswa miskin semakin terbuka dan angka kemiskinan di Jawa Tengah bisa ditekan secara signifikan.