
Berita Bola – Kabar buruk datang dari raksasa Catalan, Barcelona, yang secara resmi telah menerima hukuman dari badan sepak bola Eropa, UEFA. Hukuman ini diberikan sebagai konsekuensi atas pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan oleh klub.
Akar masalahnya adalah perselisihan antara UEFA dan Barcelona mengenai cara klub mengkategorikan pendapatan dari ‘tuas ekonomi’ yang fenomenal itu. Kini, sanksi berupa denda besar dan potensi pembatasan skuad di Liga Champions membayangi Blaugrana.
Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai rincian denda yang diterima Barcelona, ancaman sanksi tambahan yang membayangi, dan bagaimana hal ini kembali mempertanyakan kesehatan finansial klub di bawah kepemimpinan Joan Laporta.
Setelah melalui pertemuan ketiga antara Presiden Joan Laporta dan Presiden UEFA Aleksander Ceferin, keputusan final akhirnya dijatuhkan. Barcelona, bersama beberapa klub lain seperti Chelsea dan Aston Villa, harus menerima sanksi atas pelanggaran FFP.
Menurut laporan dari jurnalis Ben Jacobs, Barcelona telah menyetujui untuk membayar denda awal sebesar 15 juta Euro. Namun, jumlah denda ini berpotensi membengkak secara signifikan jika mereka gagal memenuhi target-target tertentu yang ditetapkan.
UEFA akan memberlakukan denda tambahan sebesar 45 juta Euro, sehingga totalnya menjadi 60 juta Euro, jika Barcelona gagal mematuhi serangkaian ketentuan finansial selama dua musim ke depan. Denda ini bersifat bersyarat dan nasibnya akan tergantung pada kepatuhan klub.
Hukuman bagi Barcelona kemungkinan tidak akan berhenti pada sanksi denda finansial saja. Masih ada ancaman lain yang lebih serius dan bisa berdampak langsung pada performa tim, yaitu pembatasan skuad untuk kompetisi Eropa.
Sanksi ini, jika diterapkan, akan membatasi kemampuan klub untuk mendaftarkan pemain-pemain baru mereka ke dalam skuad A untuk Liga Champions. Akibatnya, Barcelona bisa terpaksa berlaga di panggung Eropa dengan skuad yang lebih ramping dari biasanya.
Hingga saat ini, masih belum ada kejelasan apakah pembatasan skuad ini akan langsung diberlakukan pada musim depan. Ada kemungkinan sanksi ini juga bersifat bersyarat, sama seperti denda finansial yang telah mereka setujui.
Sanksi dari UEFA ini kembali menyoroti kondisi keuangan Barcelona yang tampak masih rapuh. Ini menjadi sebuah pukulan telak, terutama setelah Presiden Joan Laporta berulang kali mengklaim adanya perbaikan finansial yang dramatis dalam tiga tahun terakhir.
Klaim tersebut terasa kontras dengan fakta bahwa klub dilaporkan mencatatkan kerugian sebesar 91 juta Euro pada tahun lalu. Hukuman FFP ini semakin menambah daftar panjang masalah keuangan yang dihadapi oleh raksasa Catalan.
Masalah ini juga menjadi cerminan dari kesulitan mereka di bursa transfer. Sebelumnya, mereka gagal dalam perburuan Nico Williams karena masalah pendaftaran pemain, sebuah isu klasik yang telah menghantui klub selama empat musim panas terakhir.