
Berita Bola – Piala Dunia Antarklub 2025 bisa menjadi momen penting bagi Chelsea, namun juga penuh tanda tanya. Klub London itu tampil di turnamen ini berkat prestasi masa lalu, bukan hasil dari era sekarang.
Chelsea yang akan bermain di Amerika Serikat tahun depan bukanlah Chelsea yang sama ketika menjuarai Liga Champions 2021.
Kini, mereka hadir dengan pelatih, pemain, dan bahkan pemilik yang sepenuhnya berbeda. Perjalanan ini bukan hanya tentang mengejar trofi dunia, tetapi juga mencerminkan betapa drastisnya transformasi Chelsea sejak era Thomas Tuchel.
Dari klub yang mapan menjadi proyek ambisius yang masih mencari bentuk. Thomas Tuchel tidak akan berada di pinggir lapangan saat Chelsea berlaga di Piala Dunia Antarklub 2025.
Namun, kehadiran mereka di turnamen ini sepenuhnya berkat pencapaian sang pelatih tiga tahun lalu. Kemenangan Chelsea atas Manchester City di final Liga Champions 2021 menjadi tiket emas mereka ke ajang ini.
Sejak saat itu, klub telah lima kali berganti pelatih. Hanya Reece James yang tersisa dari skuad final Liga Champions tersebut. Para pahlawan lama kini tersebar di berbagai klub.
Cesar Azpilicueta berada di Atletico Madrid, Thiago Silva kembali ke Brasil, Jorginho membela Flamengo, dan Olivier Giroud siap melawan mantan timnya bersama LAFC.
Chelsea yang kini hadir adalah entitas baru. Mereka tidak lagi bertumpu pada pengalaman, tetapi mengandalkan kebijakan agresif membeli pemain muda dan investasi jangka panjang.
Era baru Chelsea tidak hanya ditandai oleh pergantian pelatih dan pemain, tetapi juga pendekatan yang benar-benar berbeda. Piala Dunia Antarklub bisa menjadi cerminan dari eksperimen besar mereka. Enzo Maresca memanggil skuad yang minim pemain bintang lama.
Nama-nama seperti Raheem Sterling dan Joao Felix absen. Mereka digantikan oleh pemain muda seperti Liam Delap dan Dario Essugo.
Andrey Santos kembali dari masa pinjaman dengan performa meyakinkan. Sementara itu, Mike Penders, kiper muda dari Genk, berpeluang mencatat debut internasional di turnamen besar ini.
Kehadiran mereka bukan hanya untuk menambal skuad, tetapi menjadi indikator arah pembangunan Chelsea. Mereka adalah tim yang muda, agresif, dan berani mengambil risiko.
Di balik sisi teknis, partisipasi Chelsea di Piala Dunia Antarklub juga menyimpan potensi keuntungan besar.
Dengan pendapatan minimum £30 juta dan kemungkinan lebih dari £100 juta jika menjadi juara, turnamen ini bisa menjadi penopang penting bagi neraca keuangan klub.
Chelsea memang berada di bawah tekanan regulasi PSR (Profit and Sustainability Rules). Turnamen ini bisa menjadi “pengungkit” baru untuk menjaga keseimbangan laporan keuangan mereka.
Di lapangan, tantangan tidak kalah berat. Chelsea tergabung bersama LAFC, Flamengo, dan ES Tunis.
Jika hanya finis sebagai runner-up grup, mereka bisa langsung bersua Bayern Munchen di babak 16 besar. Namun, jika mampu menjuarai grup, perempat final melawan PSG bisa menjadi ujian sesungguhnya.