
Nasional – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, terus meluas. Asap tebal membumbung tinggi dan mengancam lintas batas hingga ke Malaysia.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa kondisi di lapangan sudah sangat mengkhawatirkan.
“Apinya memang tidak kelihatan, tapi asapnya membubung tinggi dan meluas luar biasa,” ujar Hanif dalam konferensi pers usai rapat penanganan karhutla di Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu (23/7/2025).
Hanif menjelaskan bahwa sumber asap berasal dari kebakaran lahan gambut dengan kedalaman 3 hingga 5 meter. Api tersembunyi di dalam tanah, membuat pemadaman menjadi sangat sulit.
“Jadi api ada di dalam gambut itu,” kata Hanif.
Karhutla juga terjadi di Rokan Hulu (Rohul), namun berbeda karakter.
Kebakaran di Rohul berada di kawasan tanah mineral berbukit, sehingga asap tidak sebanyak di Rohil. Meski begitu, medan yang ekstrem membuat pemadaman di Rohul juga tidak mudah.
Hanif mengaku telah meninjau langsung lokasi kebakaran. Ia menyebut bahwa upaya pemadaman oleh Satgas Karhutla masih belum efektif.
“Perlu strategi khusus untuk penanganan. Pemanfaatan air dari kanal-kanal harus dioptimalkan,” jelasnya.
Menurut Hanif, kekurangan mesin pompa air menjadi salah satu hambatan utama di lapangan. Selain itu, ia menekankan pentingnya pengerahan lebih banyak pasukan darat, karena helikopter water bombing hanya efektif untuk menyekat penyebaran api.
“Pasukan darat ini yang harus kita gelar lebih banyak. Mungkin itu yang segera kita petakan,” ujarnya.
Letak geografis Rokan Hilir yang dekat dengan Malaysia menambah urgensi penanganan karhutla. Pemerintah didesak bertindak cepat agar asap tidak menyeberang ke negara tetangga dan menimbulkan krisis lintas batas.