
Berita Bola – Barcelona memasuki musim 2025 dengan target ambisius untuk meraih seluruh gelar yang diperebutkan. Sukses meraih treble domestik musim sebelumnya menjadi modal untuk membidik prestasi lebih gemilang di pentas Eropa.
Skuad asuhan Hansi Flick kini menghadapi dinamika baru di lini serang. Kompetisi internal semakin intens dengan berbagai nama berkualitas yang tersedia.
Kedatangan Marcus Rashford menambah variasi taktik serangan Blaugrana. Namun, kehadirannya juga menciptakan dilema bagi Ferran Torres dalam memperebutkan waktu bermain.
Bagi winger asal Spanyol itu, musim ini bukan sekadar mempertahankan posisi di tim utama. Dia juga harus menjaga performa untuk memastikan panggilan ke tim nasional Spanyol di Piala Dunia 2026.
Pencapaian treble domestik di musim 2024/2025 menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah klub. Namun, eliminasi di Liga Champions oleh Inter Milan dalam pertandingan sengit masih menyisakan penyesalan.
Manajemen merespons dengan gerakan agresif di pasar transfer. Joan Garcia menjadi rekrutan perdana yang menuai kontroversi terkait polemik laporan medis dengan Marc-Andre ter Stegen.
Rashford kemudian didatangkan dengan misi utama memberikan alternatif bagi Raphinha. Fleksibilitas posisi pemain asal Inggris itu berpotensi mengubah peta persaingan di lini depan.
Meski lebih nyaman bermain di sayap kiri, Rashford juga memiliki kemampuan mumpuni sebagai striker. Posisi tersebut sering kali menjadi opsi bagi Ferran ketika memberikan istirahat untuk Robert Lewandowski.
Pengalaman Rashford bersama Aston Villa membuktikan adaptasinya dalam sistem dua penyerang. Catatan golnya yang mengesankan selama periode tersebut menunjukkan kualitas finishing yang dimilikinya.
Fleksibilitas tersebut membuat kompetisi di lini depan Barcelona semakin kompleks. Ferran dituntut bekerja keras untuk mempertahankan kedudukan dalam hierarki tim.
Ferran memiliki keunggulan spesifik sebagai striker yang pandai membaca pergerakan dan memanfaatkan peluang di area vital. Permasalahan muncul saat ditempatkan di sayap, di mana kemampuan dribbling satu lawan satunya terbilang terbatas.
Keterbatasan ini kerap menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung. Meski demikian, instingnya untuk mencetak gol tetap terjaga ketika bermain di posisi yang tepat.
Mentalitas dan etos kerja menjadi kunci utama Ferran dalam menghadapi persaingan musim ini. Performa konsisten di Barcelona akan menentukan peluangnya untuk tampil di Piala Dunia 2026 mendatang.