
Berita Bola – Lini tengah AC Milan musim lalu kerap menjadi sumber masalah yang menghambat permainan tim. Kini, wajah baru di sektor ini memberi harapan akan performa yang lebih solid.
Kedatangan Ardon Jashari melengkapi perekrutan Samuele Ricci dan Luka Modric, sekaligus menandai kepergian Tijjani Reijnders. Perubahan besar ini membuat pusat permainan Milan terasa segar.
Manajemen klub sudah merampungkan pekerjaannya di bursa transfer dengan cermat. Tantangan berikutnya ada di tangan Massimiliano Allegri untuk meramu keseimbangan dan efektivitas.
Dengan stok pemain yang melimpah dan beragam karakter, Allegri memiliki peluang besar membangun lini tengah sebagai kekuatan utama musim ini.
Allegri mencoba beberapa skema di laga pramusim, dari 3-5-2 hingga 4-3-3. Meski begitu, pondasi tetap terletak pada tiga gelandang inti.
Dalam beberapa momen, seperti melawan Liverpool dan Arsenal, Milan beralih ke 5-4-1 dengan Christian Pulisic sebagai penghubung serangan. Pola ini memberi dimensi berbeda pada permainan.
Skuad kini berlimpah opsi dengan hadirnya Fofana, Loftus-Cheek, Yunus Musah, dan Warren Bondo di samping para rekrutan baru. Kualitas teknis dan fisik membuat lini tengah jauh lebih kompetitif.
Satu dari Musah atau Bondo kemungkinan akan dilepas demi keseimbangan tim. Musah juga bisa beroperasi sebagai bek kanan, sementara Bondo butuh menit bermain untuk perkembangan kariernya.
Fofana sulit tergantikan berkat kekuatan fisiknya, sedangkan Ricci memukau dengan kemampuannya mengatur tempo di laga uji coba.
Mantan kapten Torino itu semakin tajam dalam membaca permainan dan menutup ruang, berperan layaknya regista sejati. Fofana siap memberi dukungan jika diperlukan.
Jashari membawa reputasi mentereng dari Liga Belgia, termasuk catatan intersep terbanyak dan akurasi umpan terobosan yang tinggi. Kemampuannya menjadikannya gelandang serba bisa.
Saat melawan Atalanta di Liga Champions, ia piawai berpindah posisi untuk menghindari penjagaan ketat. Setelah itu, ia kembali ke tengah dan memenangi duel kunci melawan Ederson.
Meski Milan hanya akan fokus di kompetisi domestik, rotasi pemain tetap jadi kunci. Loftus-Cheek bisa menjadi gelandang serang atau bertahan dengan sama baiknya.
Jika kondisinya prima, pemain Inggris ini punya kontribusi gol yang signifikan. Dua musim lalu, ia mencetak 10 gol dalam performa terbaiknya.
Modric memberi sentuhan kelas dunia lewat kecerdasan taktik dan pengalaman. Usianya yang hampir 40 tahun membuat pengelolaan menit bermainnya jadi hal vital.
Kombinasi Fofana, Ricci, Modric, Jashari, dan Loftus-Cheek memberikan Allegri alat tempur yang komplet. Kali ini, lini tengah Milan siap menjadi penggerak kemenangan.