
Nasional – Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur, akhirnya mengungkap motif pembunuhan Mrs X, jenazah perempuan tanpa busana dan tanpa identitas yang kemudian teridentifikasi sebagai Alip Rahayu Arianti (30), asal Dukuh Panjing, Desa Banda, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan.
Ia ditemukan warga tergeletak di Hutan Goa Lowo, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo pada Selasa (12/8/2025).
Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengatakan, pelaku adalah HM (34), suami dari korban, yang mengaku sakit hati terhadap perkataan korban kepada orangtuanya.
“Motifnya sakit hati, korban dan pelaku ini kan suami istri. Jadi pelaku sakit hati karena ucapan korban menghina orang tua pelaku,” ujarnya saat konferensi pers di Polres Ponorogo, Kamis siang (14/8/2025).
Andin Wisnu Sudibyo menyampaikan, kejadian bermula ketika korban minta dijemput di dekat perempatan lampu merah Somoroto, Kecamatan Kauman, Ponorogo, pada Selasa malam pukul 02.00 WIB.
Dalam perjalanan, terjadi pertengkaran di antara mereka hingga korban mengeluarkan kata-kata hinaan kepada orangtua pelaku.
Pelaku yang emosi kemudian membelokkan sepeda motor ke arah hutan Goa Lowo. Di sebuah gubuk, keduanya sempat bertengkar sebelum pelaku menghabisi korban.
“Karena emosi, pelaku menganiaya korban dan menjerat leher korban dengan kawat yang ditemukan di gubuk. Kepala korban juga dibenturkan di pohon,” kata dia.
Pada Selasa pagi, warga Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, menemukan jenazah perempuan ARA yang hanya mengenakan bra dan celana pendek di hutan Goa Lowo.
Jenazah perempuan dengan ciri rambut sebahu tersebut ditemukan dengan luka lebam di kepala dan terdapat jerat pada leher korban. Kurang dari 8 jam sejak menerima laporan, polisi menangkap pelaku di rumahnya.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa kabel warna hitam yang digunakan untuk menjerat leher korban, celana dalam warna ungu, celana pendek warna krem, dan KTP milik korban.
“Pelaku kita amankan di rumahnya. Pelaku ini suami korban yang menikahi korban 4 bulan lalu,” kata Andin Wisnu.