
Nasional – Suasana sunyi menyelimuti rumah sederhana di Desa Karangturi, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Di dalamnya, terdapat seorang nenek yang menjadi sorotan publik akibat dihajar massa di Pasar Kebon Agung, Ngemplak, Boyolali. Nenek diketahui bernama Suparni menuntut keadilan.
Setelah videonya viral di media sosial, publik dikejutkan dengan kondisi fisik dan mental nenek Suparni yang memprihatinkan. Wajahnya masih memar, kepalanya nyeri, dan pikirannya masih diselimuti trauma.
Suparni menceritakan kembali detik-detik mengerikan saat didorong dan dipukul hingga kepalanya dibenturkan dengan keras ke dinding pasar.
“Saya didorong ke belakang, lalu dibenturkan ke dinding. Saya juga dipukul di bagian wajah, membuat saya terjatuh. Sampai saat ini kepala saya masih pusing,” ucap Nenek Suparni kepada wartawan dengan nada pelan, Sabtu (10/5/2025).
Luka memar di wajah pun belum juga hilang. Keluarga terus mengompres luka dengan harapan bisa meredakan nyeri yang belum reda.
“Rasa nyeri masih ada, makanya dikompres wajah saya ini,” tambahnya.
Kondisi Suparni mengundang simpati luas. Berbagai dukungan datang, termasuk dari tim hukum warga Klaten yang mendampingi Suparni secara sukarela. Ketua tim Nanto Riyadi menegaskan, apa pun kesalahan yang dilakukan, tindakan main hakim sendiri adalah pelanggaran serius terhadap hukum dan kemanusiaan.
“Nenek Suparni mungkin bersalah atas tuduhan pencurian bawang putih sebanyak dua kilogram. Namun, tindakan memukul sampai berdarah tidak bisa dibenarkan,” tegasnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah menindak lanjuti kasus ini dengan serius.
“Ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Terima kasih kepada Polres Boyolali yang mau memproses hukum para pelaku secara adil,” ujarnya.
Kronologi dari Pencurian 2 kilogram Bawang ke Aksi Brutal yang Viral
Kejadian bermula dari dugaan pencurian bawang putih seberat 2 kilogram oleh Nenek Suparni dari seorang pedagang. Tanpa ampun, sejumlah petugas keamanan pasar memukulnya di tempat umum.
Darah bercucuran ke lantai pasar. Bahkan, aksi brutal terhadap Nenek Suparni ini terekam kamera warga dan menyebar luas di media sosial.