
Nasional – Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diduga menjadi otak penipuan senilai Rp 750 juta terhadap ayah seorang calon polisi.
Pelaku yang diketahui bernama Nasruddin disebut mendatangi langsung rumah korban, Ilham Hasan, dengan iming-iming bisa meloloskan anaknya melalui jalur khusus.
Menurut pengakuan Ilham, kepercayaan muncul karena ia mengenal Nasruddin sebagai sesama warga kampung yang juga bekerja sebagai PNS.
“Yang datang ke rumah menawarkan saya kenal orang sekampungji juga pak, atas nama Nasruddin, dia PNS di Pemda Jeneponto, kantor PMD,” ujar Ilham dikutip Tribun Timur, Jumat (8/8/2025).
Ilham menjelaskan, Nasruddin tidak bekerja sendiri. Oknum ASN tersebut kemudian mengenalkannya pada sebuah jaringan yang diklaim memiliki koneksi hingga ke Mabes Polri di Jakarta.
Jaringan ini melibatkan seorang warga Takalar bernama Sadikin dan pria di Jakarta bernama Jubair.
“Jubair ini yang masuk kepengurusan casis begini di Mabes. Jubair bukan polisi tapi katanya dia masuk di tim pengurusan begitu pak,” jelas Ilham menirukan ucapan pelaku.
Peristiwa ini bermula setelah anak Ilham, Muh Rifki, dinyatakan gagal dalam tahap Pemantauan Akhir (Pantukhir) Bintara Polri pada Juli 2024. Tak lama setelah itu, Nasruddin datang menawarkan harapan baru. Terbuai oleh janji dan rasa percaya, Ilham akhirnya menyetor uang dalam jumlah besar.
“Penyetoran uang waktu bulan Juli 2024 kemarin, saya setor Rp 750 juta,” sambungnya.
Namun, setelah uang diserahkan, janji untuk memasukkan anaknya ke pendidikan Bintara Polri tak kunjung terwujud. Setiap tanggal yang dijanjikan selalu meleset, bahkan saat Ilham diminta datang langsung ke Mabes Polri pada Januari 2025, para pelaku tidak mau menemuinya.
Kini, setelah setahun lebih menunggu tanpa kepastian, kesabaran Ilham habis. Ia memberikan ultimatum kepada para pelaku untuk mengembalikan uangnya hingga Minggu (10/8/2025).
“Saya sangat merasa tertipu, kalau tidak dikembalikan sesuai janji saya rencana laporkan ke Polda,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Nasruddin, oknum ASN yang disebut sebagai pihak pertama yang menawarkan jalur khusus, belum memberikan respons saat coba dikonfirmasi.