
Nasional – Ratusan rumah warga di Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, diterjang banjir rob setelah tanggul penahan ombak (sea wall) di kawasan pesisir jebol akibat gelombang tinggi yang terjadi sejak Kamis (29/5/2025) pagi.
Banjir rob merendam permukiman warga di Lingkungan Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, dengan ketinggian air laut mencapai 10-20 sentimeter.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus, sedikitnya 300 rumah warga terdampak.
Tiga Rukun Tetangga (RT) terdampak paling parah, yakni RT 10, RT 14, dan RT 16.
Sejumlah rumah tidak hanya terendam air laut, tetapi juga mengalami kerusakan struktural. Salah satunya rumah milik Susilawati (45), warga RT 16, yang bagian dapur dan kamar mandinya hanyut terseret arus.
“Kerusakan tanggul laut akibat hantaman gelombang tinggi menjadi penyebab utama banjir rob ini,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi BPBD Tanggamus, Edi Nugroho, Sabtu (31/5/2025).
Selain merendam permukiman warga, banjir rob juga menyebabkan tempat pemakaman umum (TPU) di lingkungan Kapuran tergenang dan nyaris terkikis oleh ombak.
Banjir rob turut melanda area Dermaga 2, pelabuhan, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Agung, Tanggamus. Pasir dan batu terbawa ke dalam area pelelangan, menyebabkan aktivitas nelayan dan pedagang terganggu.
“Kondisi ini berdampak pada ekonomi warga pesisir yang menggantungkan hidup dari aktivitas pelabuhan dan perikanan,” ujar Edi.
BPBD mencatat panjang tanggul laut yang rusak mencapai 100 meter, dengan estimasi biaya perbaikan sekitar Rp 500 juta. Pemerintah daerah diminta segera melakukan penanganan cepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Lurah Pasar Madang, Mega Sari mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD, Polsek Kota Agung, dan Danramil untuk menangani situasi darurat.
“Kami juga siaga menghadapi kemungkinan banjir rob susulan, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi,” ujarnya.
Akibat bencana banjir rob ini, BPBD Tanggamus mengimbau masyarakat tetap waspada dan bersiap mengantisipasi dampak gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan.