
Nasional – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengujian sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi ratusan pelajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Erlin menjelaskan bahwa BPOM melakukan dua jenis pengujian, yaitu uji pangan dan uji spesimen (muntahan dan feses).
Pengujian sampel pangan dilakukan terhadap sisa MBG yang tertinggal, sementara uji spesimen dilakukan Laboratorium Kesehatan Daerah NTT.
“Namun, kami bukan meneliti sampel makanan yang disantap oleh para siswa yang keracunan, karena tidak ada sisa makanan. Makanan tersebut sudah disantap dan para siswa mengalami sakit sehari setelahnya,” tambah Erlin.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan penelitian terhadap makanan yang ada di SPPG di Kota Kupang.
“Untuk kasus di sini, sampel yang kami terima adalah yang disimpan di SPPG. Di SPPG, setiap selesai memasak, mereka harus menyimpan satu pack sebagai sampel jika terjadi kasus. Nah, sampel itulah yang kemudian kami uji,” ujarnya.
Erlin juga mengakui bahwa yang paling ideal adalah menguji sisa makanan yang dimakan oleh korban. “Jadi, kami sudah mengeluarkan rekomendasi untuk memperbaiki cara pengolahan makanan di SPPG,” ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak 111 siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang dilarikan ke beberapa rumah sakit setelah mengonsumsi MBG pada Selasa (22/7/2025).
Kepala SMP Negeri 8, Maria Th Roslin S Lana, melaporkan bahwa ratusan murid mengalami sakit perut setelah menyantap makanan tersebut.
“Totalnya ada 111 siswa yang tersebar di kelas VII hingga IX. Mereka kini dirawat di tiga rumah sakit,” kata Roslin.
Jumlah korban kemudian meningkat menjadi 130 orang setelah beberapa siswa dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik, Rumah Sakit Siloam, dan Rumah Sakit Mamami.
Tidak hanya di SMP Negeri 8, kejadian serupa juga dialami oleh 13 siswa dari Sekolah Dasar (SD) Negeri Tenau Kota Kupang dan dua siswa dari SMA Negeri 1 Taebenu, Kabupaten Kupang.
Selain itu, 75 siswa dari SMA dan SMK di Kabupaten Sumba Barat Daya juga mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG.