
Nasional – Seekor gajah Sumatera yang hidup liar di area hutan Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur, Lampung, kembali ditemukan dalam kondisi mati. Gajah betina berumur sekitar 30 tahun itu diperkirakan baru mati beberapa hari dari waktu penemuan awal. Ketika ditemukan, petugas Way Kambas tak menemukan adanya luka-luka bekas jerat pemburu liar.
Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) liar tersebut ditemukan mati pada Minggu (6/10/2024).
Gajah betina liar tersebut ditemukan mati oleh petugas TNWK yang sedang melakukan patroli di Resort Toto Projo, Seksi Wilayah II, Way Bungur. Gajah betina yang diperkirakan berusia 30 tahun tersebut diduga baru mati beberapa hari saat ditemukan oleh petugas patroli TNWK.
Saat ditemukan, petugas TNWK tidak menemukan ada bekas luka jeratan yang dipasang oleh pemburu liar yang mengincar gading gajah.
Tim medis dari Rumah Sakit Gajah TNWK dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan nekropsi uji laboratorium. Pemeriksaan nekropsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian gajah. Dugaan sementara, gajah betina ini mati karena sakit.
Untuk melakukan pemeriksaan nekropsi, tim medis mengambil sample daging dan organ dalam gajah yang mati.
Terkait gajah liar yang ditemukan mati tersebut, Humas Balai TNWK Sukatmoko mengatakan saat ini pemeriksaan nekropsi dari tim medis masih berjalan.
“Jadi kita belum bisa memberikan informasi lebih detail. Sebab pemeriksaan nekropsi masih berjalan,” kata Sukatmoko saat ditemui di Kantor Balai TNWK, Selasa (8/10/2024)
Sukatmoko menjelaskan, pihaknya memastikan gajah betina liar yang mati ditemukan dalam kondisi tidak disertai adanya tanda-tanda bekas kawat jeratan maupun luka-luka.
“Makanya ini tim kesehatan masih melakukan pemeriksaan, nanti akan kami sampaikan hasil penyebab kematiannya,” ujar Sukatmoko.
Sukatmoko mengungkapkan, selain melakukan pemeriksaan nekropsi, Polres Lampung Timur juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab kematian gajah liar tersebut.
“Kami dari TNWK bersama Polres Lampung Timur melakukan olah TKP dan melakukan nekropsi untuk memastikan penyebab kematian gajah itu sendiri,” ungkap Sukatmoko.