
Berita Bola – Joao Pedro kini resmi menjadi bagian dari Chelsea. Transfer senilai 60 juta pounds dari Brighton ini menjadikannya penyerang ke-18 yang direkrut The Blues dalam kurun waktu tiga tahun terakhir di bawah kepemilikan Todd Boehly dan kawan-kawan.
Total pengeluaran Chelsea untuk lini depan saja sudah mencapai 560 juta pounds atau setara sekitar 12,4 triliun rupiah, angka yang fantastis untuk sebuah proyek pembangunan tim.
Pemain berusia 23 tahun itu bisa langsung dimainkan dalam laga perempat final Piala Dunia Antarklub melawan Palmeiras di Philadelphia. Sesuai kebiasaan Chelsea belakangan ini, Pedro menandatangani kontrak panjang delapan tahun, meski aturan amortisasi biaya transfer yang dulu dimanfaatkan klub kini sudah ditutup oleh Premier League.
Eks pemain Watford ini mencetak 30 gol dalam 70 penampilan untuk Brighton sejak dibeli seharga 30 juta pounds pada 2023. Dia lantas berkembang pesat di Brighton musim 2024/2025 lalu.
“Chelsea adalah klub besar dengan sejarah gemilang. Saya sangat bersemangat bergabung di sini karena satu tujuan: menang,” ujar Pedro.
Sementara itu, pelatih Brighton Fabian Hurzeler menyebut transfer ini “keputusan terbaik untuk semua pihak”.
Rekrutmen Chelsea belum berhenti. Mereka sudah mengajukan tawaran 55 juta pounds untuk Jamie Gittens, sayap muda Inggris milik Borussia Dortmund. Lantas, mengapa The Blues terus-menerus memburu pemain depan?
Kedatangan Joao Pedro bukanlah akhir dari shopping spree Chelsea di bursa transfer. Jika deal Jamie Gittens rampung, The Blues akan memiliki setidaknya 12 opsi di lini serang, termasuk Cole Palmer, Nicolas Jackson, Pedro Neto, dan Noni Madueke. Belum lagi Christopher Nkunku, Marc Guiu, serta Tyrique George yang juga bersaing untuk tempat di skuad utama.
Rekrutmen Pedro diyakini akan menambah persaingan di posisi striker dan gelandang serang, terutama jika Nkunku benar-benar hengkang. Sementara Gittens diproyeksikan sebagai pengganti Jadon Sancho, yang status pinjamannya dari Manchester United tidak diperpanjang.
Ada pula Liam Delap yang diboyong untuk memberikan tekanan lebih pada Jackson sebagai ujung tombak.
Chelsea tidak memaksa pemain mana pun untuk pergi, tetapi mereka terbuka terhadap tawaran besar untuk Madueke atau Jackson.
Hanya Palmer yang dianggap “untouchable” di Stamford Bridge saat ini. Beberapa nama seperti Raheem Sterling, Joao Felix, dan Armando Broja juga masih terdaftar dalam skuad meski berstatus dijual.
Pembelian Joao Pedro mencatatkan total pengeluaran Chelsea menjadi 1,32 miliar pounds hanya dalam tujuh jendela transfer terakhir.
Jika Gittens resmi bergabung, angka itu bisa melonjak hingga 1,5 miliar pounds dalam tiga tahun, termasuk biaya add-ons dan masa pinjam Joao Felix. Bahkan setelah dikurangi penjualan pemain, net spend The Blues masih mencapai 1,07 miliar pounds.
Strategi Chelsea jelas: Membeli pemain muda dengan gaji rendah dan mengamortisasi biaya transfer dalam kontrak jangka panjang. Mereka berharap bisa mencetak bintang baru sekaligus menjual pemain yang tidak dibutuhkan dengan profit.
Namun, kemampuan mereka terus berbelanja mungkin bergantung pada respons Premier League terhadap penjualan tim wanita ke BlueCo senilai 198,7 juta pounds, yang membantu menyeimbangkan buku keuangan.
Keikutsertaan dalam Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub juga memberikan suntikan dana segar. Meski demikian, 43% dari total belanja Chelsea (560 juta pounds) dihabiskan untuk 18 penyerang, dengan hasil yang beragam.
Beberapa seperti Palmer sukses, sementara yang lain masih berjuang memenuhi ekspektasi.