
Nasional – Komisi XIII DPR menyayangkan kasus kaburnya 19 narapidana (napi) dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah pada Senin (2/6/2025). Kasus yang terus terulang ini bukti lemahnya sistem pengamanan lapas di Indonesia.
Anggota Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mafirion pihak lapas seharusnya memisahkan penahanan narapidana dengan resiko tinggi, seperti kasus terorisme, separatis hingga bandar narkoba dengan napi biasa.
“Jangan tunggu sampai terjadi masalah baru dipindahkan,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).
Mafirion berpandangan, insiden tersebut juga mencerminkan lemahnya sistem keamanan dan pengelolaan lembaga pemasyarakatan di Indonesia. Ia mengingatkan kasus napi kabur sudah berulang kali terjadi. Sebelumnya, insiden serupa juga terjadi di Lapas Kutacane, Aceh.
Dia mendesak Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Imipas) untuk mengusut tuntas kasus napi kabur dari Lapas Nabire. Termasuk menindak oknum yang terlibat.
“Kasus napi kabur terus berulang tanpa solusi konkret dari pemerintah. Ini menunjukkan sistem pengamanan dan pengelolaan lapas sangat lemah,” ucapnya.
Mafirion juga meminta aparat segera menangkap kembali para napi kabur dan menjatuhkan sanksi tegas, termasuk penambahan masa hukuman atau penuntutan pidana baru.
“Kita tak bisa hanya menangkap mereka lalu kembali ke sel. Harus ada efek jera,” katanya.
Selain itu, dia juga mendesak dilakukan audit terhadap sistem keamanan lapas, termasuk infrastruktur fisik seperti pagar, pintu sel, dan protokol pengawasan.
Dia lantas menyinggung penggunaan teknologi pengamanan juga perlu ditingkatkan, seperti pemasangan CCTV berkualitas tinggi, sistem pengenalan wajah, sensor gerak, dan alarm otomatis.
“Jika tidak ada tindakan cepat dan tepat dari pemerintah, kasus serupa akan terus terjadi,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 19 narapidana di Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah kabur pada Senin (2/6/2025). Para napi yang disebut sebagai anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) melarikan diri berbekal senjata tajam. Akibatnya tiga petugas lapas terluka.
Peristiwa terjadi saat memasuki jam besuk. Tampak dalam rekaman CCTV, seorang napi berlari di depan nekat menyerang tiga petugas menggunakan senjata tajam hingga terluka.