
Berita Bola – Chelsea kembali membuat kejutan di bursa transfer. Kali ini, The Blues resmi menggaet Joao Pedro dari Brighton dengan nilai transfer fantastis mencapai £60 juta. Tidak banyak rumor yang beredar sebelumnya, hingga akhirnya Chelsea secara tiba-tiba mengumumkan perekrutan sang pemain.
Transfer ini menjadikan Joao Pedro sebagai penyerang ke-18 yang direkrut sejak Todd Boehly mengambil alih kepemilikan klub pada tahun 2022. Jumlah yang terbilang besar, namun tak semuanya berjalan sukses.
Chelsea sempat memboyong Joao Felix, namun eksperimen itu berujung kegagalan. Nama lain seperti David Fofana bahkan nyaris terlupakan oleh para penggemar. Begitu pula Mykhailo Mudryk yang sudah lama tak terlihat di lapangan.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar soal transfer Joao Pedro: apakah Chelsea benar-benar memiliki visi jangka panjang atau sekadar mengumpulkan talenta muda tanpa arah yang jelas untuk lini serang mereka?
Joao Pedro bukanlah rekrutan sembarangan. Penyerang berusia 23 tahun itu tampil cemerlang bersama Brighton dengan torehan 30 gol dari 70 pertandingan sejak bergabung dari Watford pada 2023, dalam transfer yang kala itu memecahkan rekor klub.
Kehadirannya dianggap sebagai langkah strategis. Pedro mampu bermain sebagai penyerang tengah (nomor 9) maupun gelandang serang (nomor 10), memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan Chelsea.
Kemampuan tersebut menjadi penting, mengingat masa depan Christopher Nkunku masih belum pasti. Selain itu, rotasi lini depan Chelsea kerap terkendala oleh cedera dan inkonsistensi performa.
Joao Pedro pun langsung masuk dalam skuad Chelsea untuk Piala Dunia Antarklub 2025. The Blues dijadwalkan melawan Palmeiras di babak perempat final yang digelar di Philadelphia pada Sabtu ini.
Sekilas, langkah Chelsea tampak sembrono. Banyaknya penyerang yang dikumpulkan tanpa stabilitas tim yang memadai memunculkan kritik terkait kurangnya visi jangka panjang.
Namun, sumber internal klub menyatakan bahwa kedatangan Joao Pedro dan Jamie Gittens—yang disiapkan sebagai pengganti Jadon Sancho di sisi kiri—merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk membentuk skuad muda yang dinamis dan fleksibel.
Selain itu, hadirnya Liam Delap juga menambah kedalaman skuad, terutama sebagai pelapis bagi Nicolas Jackson di posisi striker murni. Sementara Mudryk masih menjalani sanksi akibat gagal tes doping, memberikan ruang bagi Gittens untuk menempati sisi kiri serangan.
Dengan masuknya Pedro, Delap, dan Gittens, Chelsea kini memiliki delapan penyerang yang bersaing memperebutkan empat tempat utama di lini serang. Nama-nama seperti Palmer, Jackson, Neto, Madueke, Nkunku, Guiu, dan George masih berada dalam orbit tim utama.
Di sisi lain, Enzo Fernandez dan Andrey Santos kerap dimainkan di posisi gelandang serang, menambah persaingan di sektor nomor 10.
Beberapa pemain berpeluang dilepas apabila ada tawaran besar yang masuk. Madueke dan Jackson menjadi kandidat potensial karena tidak masuk kategori ‘tak tergantikan’ seperti Palmer. Pemain muda seperti Marc Guiu kemungkinan akan dipinjamkan untuk mendapatkan menit bermain secara reguler.