Putin Siap Kerahkan Senjata Nuklir Bila Kedaulatan Rusia Terancam

Mancanegara

Mancanegara – Presiden Vladimir Putin mengaku siap menggerakkan senjata nuklir bila kedaulatan Rusia terancam. Kremlin sudah mengingatkan negara-negara Barat kalau ada resiko nyata terjadinya insiden nuklir bila mereka menaikkan konflik di Ukraina.

Penjelasan Putin ini muncul cuma beberapa hari jelang pilpres di Rusia yang diyakini akan memperpanjang periode kekuasaan sang presiden.

“Persenjataan nuklir kami lebih modern ketimbang lainnya. cuma kami serta Amerika yang betul-betul mempunyai seperti itu. Kami sudah menggapai lebih banyak kemajuan di sini, ” ucap Putin pada Rabu, 13 Maret 2024.

“Kami siap memakai senjata, termasuk senjata apa pun (nuklir), bila menyangkut pertanyaan mengenai keberadaan negara Rusia ataupun kerusakan pada kedaulatan serta kemerdekaan kami, ” imbuh Putin.

Pemimpin Rusia tersebut juga menepis komentar belakangan ini dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mengatakan sepertinya munculnya pasukan NATO di Ukraina.

“Faktanya yaitu tentara negara-negara Barat sudah ada di Ukraina sejak lama, ” jelas Putin.

Dia mengacu pada apa yang dibilang Kremlin selaku militer bayaran di Ukraina. “Namun bila bicara kontingen tentara resmi negara asing, saya percaya tak bakal merubah kondisi di medan perang, ” tambahnya.

Walaupun Macron kian menegaskan pernyataannya, sejumlah sekutu Ukraina, termasuk AS, memutuskan menjauhkan diri dari ide itu, yang mengagetkan banyak orang di Eropa.

Komentar Putin datang beberapa jam sesudah gelombang serangan pesawat tidak berawak yang menarget ke kilang minyak serta area perbatasan Rusia buat hari kedua beruntun.

Salah satunya mengakibatkan kebakaran serta melukai sejumlah orang saat menabrak kilang minyak di area Ryazan yang terdapat sekitar 200 kilometer tenggara Moskow. “Kilang minyak Ryazan diserang oleh drone, ” kata Pavel Malkov yang merupakan gubernur regional Ryazan.

Pekan ini, Rusia menghadapi sejumlah serangan paling signifikan di wilayahnya semenjak Moskwa mengirim armada ke Ukraina lebih dari dua tahun kemarin. Milisi pro-Kyiv yang sebagian besar terdiri dari penduduk Rusia minggu ini menyampaikan mereka sudah melewati perbatasan Rusia serta merebut satu buah desa di Kursk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *