Penjelasan Pihak Keluarga Terkait Tewasnya Remaja Yang Ditembak Anggota TNI AL Di Makassar

Nasional

Nasional – Satu dari dua pemuda meninggal dunia karena ditembak personel TNI Angkatan Laut di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kedua pemuda tersebut, yaitu Pais (19) yang meninggal dunia terkena peluru di area kepala serta Ali (16) saat ini dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo, karena terkena peluru di area dada.

Rahmat, yang merupakan kakak Pais menjelaskan adiknya meninggal dunia walaupun sebelumnya sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Jala Ammari, Jalan Satando.

“Itu malam ada orang berteriak maling, alhasil adikku (almarhum) pergi ke rumahnya yang kemalingan. Sampai di rumah korban kami kembali lagi ke pos sudah dengar suara gaduh. Tak lama setelah itu bunyi suara tembakan. Rupanya adikku yang ditembak,” jelasnya.

Sesudah tertembus peluru jenis senapan angin PCP pada area kepala, pada Minggu, 5 Mei 2024 dini hari, mayat korban sudah dikuburkan di pemakaman umum Beroanging. Korban tidak diautopsi atas permintaan dari pihak keluarga yang menolak.

“Kepalanya lubang, itu kayak seperti jempol besarnya hingga ke luar otaknya,” katanya.

Sedangkan, satu korban lainnya yaitu Ali mengalami luka tembakdi area dada serta sekarang ini masih menjalani perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo.

Diberitakan sebelumnya, dua korban yang mendapatkan luka tembak itu dari senjata jenis senapan angin model PCP.

Berawal ketika personel TNI Angkatan Laut Koptu Z melepaskan tembakan di sekeliling rumahnya, Kampung Paccelang, Jalan Galangan Kapal, RW 005, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulaweai Selatan, pada Minggu 5 Mei 2024.

Penembakan berawal ketika adanya info aksi pencurian yang menyebabkan terjadi kerusuhan di sekitar TKP alhasil personel TNI Angkatan Laut yang juga tinggal di sekitar TKP melepaskan tembakan ketika berupaya melerai kerusuhan tersebut. Jendela kaca rumah personel TNI AL tersebut pun sebelumnya pecah karena terkena lemparan batu.

“Jika pelakunya saya tak mengetahui Pak, siapa yang menembak, keinginan saya dihukum seperti dengan perbuatannya sebab ini menghilangkan nyawa,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *